MOSHI - MOSHI
Jossie Karaniya
Jumlah Halaman : 216
Tokoh : Alex, Mel, Alicia, Silvia, Peter, Thomas
Novel
ini menceritakan tentang seorang pelajar kelas 2 SMA yang sangat ngefans dengan
Alexander Julio, pemenang ajang pencarian bakat My Idol. Dia bernama Meliana
Ikasa, yang biasa dipanggil Mel.
Suatu
saat Alex mengadakan acara Jumpa Fans Bersama Alex yang diselenggarakan oleh Disc
Sound. Penyelenggara mengharuskan untuk membawa struk tanda pembelian CD
Alex di Disc Sound. Mel pun segera membelinya. Mel rela membolos
walaupun di sekolah sedang diadakan ulangan. Barisan antrean sama sekali belum
bergerak. Jam tangan Mel menunjukan pukul 14.30, tepat dimana sekolah Mel sudah
bubar. Mel pun segera menelpon Silvia (sahabat karibnya sejak kecil) karena Mel
takut Silvia akan memarahinya karena ia membolos tanpa memberitahui sahabatnya
itu. Selesai menelpon, cewe yang berada di belakang antrean Mel mengajak
berkenalan. Dia bernama Jenifer, fans fanatiknya Alex. Mereka bertukar nomor HP
saat hesteria fans Alex semakin menjadi-jadi. Sebentar lagi giliran Mel. Mel
mulai melatih kata-kata apa yang harus ia ucapkan saat gilirannya tiba nanti.
Giliran Mel pun tiba. Mel tidak tahu harus berkata apa. Wajahnya mematung
dengan senyuman kaku. Mel hanya meminta agar Alex menandatangani CD nya dan
menuliskan For Mel With Love di CD nya tersebut. Akhirnya Mel keluar
dari barisan dan mendekati Jenifer. Mel menujukan CD nya yang sudah ditanda
tangani oleh Alex kepada Jenifer. Sementara Jenifer menunjukan fotonya bersama
Alex. Mel sangat menyesal karena dia lupa meminta untuk foto bareng, padahal
Mel sudah merencanakannya. Mel pun pulang dengan wajah penuh penyesalan.
Esok
harinya, Silvia menatap Mel seperti elang yang siap memangsa. Mel merasa
bersalah karena kemarin ia membolos tanpa memberitahu Silvia. Silvia menanyakan
beberapa pertanyaan tentang apa yang dilakukan Mel samapi ia rela bolos. Silvia
juga menanyakan apakah CD yang ditanda tangani oleh Alex dibawa atau tidak.
Ternyata Mel membawanya. Ia segera membuka tasnya dan mengeluarkan CD nya.
Tiba-tiba Alicia, si anak ketua yayasan sekolah Mel yang terkenal sebagai siswa
yang sombong dan sangat menyebalkan, merebut CD nya dan mengaku bahwa CD itu
ialah milikinya. Mel dan Silvia sempat merasa kesal. Tiba-tiba Mel teringat
kalau Alex pernah menuliskan kalimat khusus untuknya. Alicia pun marah dan
langsung menaruh CD nya di meja kantin. Silvia melihat tulisan itu dan langsung
tertawa. Silvia tidak menyangka kalau Mel rela tidak mengikuti ulangan hanya
demi mendapatkan tulisan dan tanda tangan si Alex, sang idolanya. Mel menjadi
sedikit kesal, buatnya kesempatan bertemu idola hanya sekali seumur hidup,
sementara ulangan kita bisa mengikuti ulangan susulan.
Malamnya
Mel menyalin catatan Silvia dengan susah payah karena tulisan Silvia seperti
ceker ayam yang sangat sulit dibaca. Mata Mel menjadi sakit, dan kepala Mel
menjadi pusing, Mel pun memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu. Saat
sedang menutup bukunya, HP Mel berbunyi, ada seseorang yang menelponnya. Dan
orang itu ternyata Jenifer, teman Mel yang bertemu saat sama-sama sedang
mengantre untuk mendapatkan tanda tangan Alex. Jenifer menelpon Mel untuk
memberitahu bahwa ada Alex di acara Midnite Live di TV8. Mel langsung
menuju ruang TV. Ternayata disana ada kakaknya, Peter, yang sedang menonton
siaran tunda pertandingan sepak bola. Peter melarang Mel untuk menggati channel.
Mel hanya boleh mengganti saat iklan tiba. Iklan pun tiba, Mel sudah kehilangan
15 menit. Di TV8, Alex sedang diwawancara. Alex berkata bahwa ia suka dengan
gadis yang pintar memasak masakan rumah dan ia suka gadis yang apa adanya.
Pertanyaan selanjutnya mengenai Alex punya pacar atau tidak. Saat Alex ingin
menjawab pertanyaan itu, tanyangan TV berubah menjadi para pemain bola yang
sedang berlarian mengejar bola. Mel langsung merebut remote nya kembali
saat Peter kegirangan karena tim jagoannya berhasil memasukan bola ke gawang
lawan. Dan muncul lah wajah si pewawancara yang berkata bahwa ia sudah tahu apa
jawabannya. Mel dan Peter melakukan ini (menggonta-ganti channel)
berkali-kali, samapai siaran pertandingan sepak bola usai, Peter baru kembali
masuk ke kamarnya. Mel senang karena sudah ada tidak ada pengganggu lagi. Di
acara ini, ada kuis yang hadiahnya voucher makan malam gratis bersama
dengan Alex. Mel berusaha untuk mengikuti kuisnya dengan menelpon ke acara
tersebut, tetapi Mel selalu telat. Voucher itu akhirnya jatuh kepada
seorang laki-laki bernama Peter. Pertamanya, Mel mengira bahwa itu adalah
kakaknya, tetapi ternyata kakaknya sudah tidur. Karena sebal tidak mendapatkan voucher
itu, Mel mematikan TV nya dan tidur.
Esok
harinya, Silvia mengetes Mel, pertanyaan pertama Mel tidak bisa menjawab,
pertanyaan kedua, Mel bisa menjawabnya dengan pasti dan yakin jawabannya betul,
padahal menurut Silvia jawabannya Mel salah. Silvia langsung memarahi Mel
karena Mel terlalu mengidolakan Alex hingga ia jadi lupa dengan tanggung
jawabnya. Mel dan Silvia berantem, hingga akhirnya Mel memindahkan tas
ranselnya untuk pindah ke belakang. Hari itu ada ulangan matematika mendadak,
Mel tidak bisa mengerjakannya, tetapi Mel tidak mau mengakuinya di depan
Silvia. Selama Mel bersahabat dengan Silvia, baru kali ini mereka bertengkar.
Sebentar
lagi, hari spesial Mel dengan Thomas, teman dekatnya. Mel tidak tahu harus
memberikan kado apa untuknya. Mel memutuskan untuk membuat kue. Sambil menunggu
kuenya matang, Mel bersama kakaknya menonton film Spiderman-3. Sampai
akhirnya Mel lupa kalau ia sedang membuat kue. Bau gosong pun tercium. Kakak
Mel pun memberikan kejutan yaitu voucher makan berdua Alex di resto
terkenal tgl 30 September. Hari itu bertepatan dengan hari special Mel dengan
Thomas. Mel bingung hari memilih yang mana. Karena bingung, Mel memtuskan
harus membawa hadiah seperti apa nanti. Dengan siapa pun nanti, Mel tetap harus
memberikan hadiah. Ia pun berpikir untuk membuat sushi. Akhirnya,
jadilah sushi buatannya. Kini, Mel sedang mencari orang untuk mencicipin
hasil buatannya itu. Mama dan papanya tidak suka sushi. Peter, belum
bangun. Mba Wati, tidak suka nori. Silvia, sudah 2 minggu jutek
dengannya. Tetapi, pada akhirnya Mel datang ke rumah Silvia untuk meminta maaf
dan meminta untuk mencicipi sushi buatannya. Dan menurut Silvia,
sangat pedass.
Seminggu
telah berlalu, dan tiba Minggu, 30 September. Mel memutuskan, Mel pergi dengan
Thomas di siang hari. Dan pergi dengan Alex di malam hari. Thomas tiak tahu
kalau Mel ingin makan bersama Alex di hari spesialnya ini. Dan tiba-tiba,
Peter, kakak Mel, memberitahukannya. Thomas pun marah kepada Mel. Walau begitu,
Mel tetap datang ke resto tempat dimana ia bertemu engan Alex. Mel pun berbincang-bincang
dengan Alex. Mel tidak menyangka jika Alex ingin mengajaknya makan lagi suatu
saat nanti.
Siapa
kah yang akhirnya dipilih Mel untuk menjadi teman dekatnya? Thomas atau Alex?
Untuk
kelanjutan kisahnya, kalian bisa membeli novelnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar