POPULAR

2 Desember 2013

Hikmah dari Film Alangkah Lucunya Negeri Ini

Haaaiii! Sekarang aku mau kasih tau hikmah - hikmah dari film Alangkah Lucunya Negeri Ini. banyak lhoo hikmah yang bisa kita dapat.. Nah, inilah hikmah-hikmahnya.. semoga bermanfaatt :)

Hikmah yang terkandung di film ini, bahwa kita harus selalu berusaha, jangan pantang menyerah. Contoh, di dalam film ini, Muluk selalu berusaha untuk mencari pekerjaan, hingga akhirnya ia bekerja mendidik para pencopet anak-anak. Kita juga harus selalu berkata apa adanya (jujur), agar tidak ada masalah yang datang akibat perilaku berbohong. Contohnya seperti yang ditayangkan di film, Muluk tidak mengakui pekerjaan yang sesungguhnya kepada bapaknya, ia berbohong karena malu akan pekerjaannya. Tetapi pada akhirnya, Muluk malu kepada bapaknya, karena ia berbohong. Di film ini, Muluk mengajarkan para pencopet anak-anak agar selalu semangat, tidak bermalas-malasan.  Walau salah, ini juga ada nilai positifnya, kita harus bekerja keras dan selalu semangat, agar memperoleh hasil terbaik. Hikmah lainnya, kita harus saling tolong menolong. Di film, Muluk memanggil temannya yang sarjana pendidikan tetapi penganggguran, untuk membantu mengajari para pencopet belajar membaca. Di situ, Muluk membuat temannya menjadi punya pekerjaan, dan membuat para pencopet juga bisa belajar. Kita juga diajarkan agar tidak lupa pada agama. Jadi, inti hikmah film ini adalah bahwa kita harus selalu bekerja keras, pantang menyerah, selalu jujur, selalu semangat, saling tolong menolong, dan tidak melupakan agama.

1 Desember 2013

Isi Novel, MOSHI-MOSHI


MOSHI - MOSHI
Jossie Karaniya

Jumlah Halaman : 216
Tokoh : Alex, Mel, Alicia, Silvia, Peter, Thomas

Novel ini menceritakan tentang seorang pelajar kelas 2 SMA yang sangat ngefans dengan Alexander Julio, pemenang ajang pencarian bakat My Idol. Dia bernama Meliana Ikasa, yang biasa dipanggil Mel.

Suatu saat Alex mengadakan acara Jumpa Fans Bersama Alex yang diselenggarakan oleh Disc Sound. Penyelenggara mengharuskan untuk membawa struk tanda pembelian CD Alex di Disc Sound. Mel pun segera membelinya. Mel  rela membolos walaupun di sekolah sedang diadakan ulangan. Barisan antrean sama sekali belum bergerak. Jam tangan Mel menunjukan pukul 14.30, tepat dimana sekolah Mel sudah bubar. Mel pun segera menelpon Silvia (sahabat karibnya sejak kecil) karena Mel takut Silvia akan memarahinya karena ia membolos tanpa memberitahui sahabatnya itu. Selesai menelpon, cewe yang berada di belakang antrean Mel mengajak berkenalan. Dia bernama Jenifer, fans fanatiknya Alex. Mereka bertukar nomor HP saat hesteria fans Alex semakin menjadi-jadi. Sebentar lagi giliran Mel. Mel mulai melatih kata-kata apa yang harus ia ucapkan saat gilirannya tiba nanti. Giliran Mel pun tiba. Mel tidak tahu harus berkata apa. Wajahnya mematung dengan senyuman kaku. Mel hanya meminta agar Alex menandatangani CD nya dan menuliskan For Mel With Love di CD nya tersebut. Akhirnya Mel keluar dari barisan dan mendekati Jenifer. Mel menujukan CD nya yang sudah ditanda tangani oleh Alex kepada Jenifer. Sementara Jenifer menunjukan fotonya bersama Alex. Mel sangat menyesal karena dia lupa meminta untuk foto bareng, padahal Mel sudah merencanakannya. Mel pun pulang dengan wajah penuh penyesalan.

Esok harinya, Silvia menatap Mel seperti elang yang siap memangsa. Mel merasa bersalah karena kemarin ia membolos tanpa memberitahu Silvia. Silvia menanyakan beberapa pertanyaan tentang apa yang dilakukan Mel samapi ia rela bolos. Silvia juga menanyakan apakah CD yang ditanda tangani oleh Alex dibawa atau tidak. Ternyata Mel membawanya. Ia segera membuka tasnya dan mengeluarkan CD nya. Tiba-tiba Alicia, si anak ketua yayasan sekolah Mel yang terkenal sebagai siswa yang sombong dan sangat menyebalkan, merebut CD nya dan mengaku bahwa CD itu ialah milikinya. Mel dan Silvia sempat merasa kesal. Tiba-tiba Mel teringat kalau Alex pernah menuliskan kalimat khusus untuknya. Alicia pun marah dan langsung menaruh CD nya di meja kantin. Silvia melihat tulisan itu dan langsung tertawa. Silvia tidak menyangka kalau Mel rela tidak mengikuti ulangan hanya demi mendapatkan tulisan dan tanda tangan si Alex, sang idolanya. Mel menjadi sedikit kesal, buatnya kesempatan bertemu idola hanya sekali seumur hidup, sementara ulangan kita bisa mengikuti ulangan susulan.

Malamnya Mel menyalin catatan Silvia dengan susah payah karena tulisan Silvia seperti ceker ayam yang sangat sulit dibaca. Mata Mel menjadi sakit, dan kepala Mel menjadi pusing, Mel pun memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu. Saat sedang menutup bukunya, HP Mel berbunyi, ada seseorang yang menelponnya. Dan orang itu ternyata Jenifer, teman Mel yang bertemu saat sama-sama sedang mengantre untuk mendapatkan tanda tangan Alex. Jenifer menelpon Mel untuk memberitahu bahwa ada Alex di acara Midnite Live di TV8. Mel langsung menuju ruang TV. Ternayata disana ada kakaknya, Peter, yang sedang menonton siaran tunda pertandingan sepak bola. Peter melarang Mel untuk menggati channel. Mel hanya boleh mengganti saat iklan tiba. Iklan pun tiba, Mel sudah kehilangan 15 menit. Di TV8, Alex sedang diwawancara. Alex berkata bahwa ia suka dengan gadis yang pintar memasak masakan rumah dan ia suka gadis yang apa adanya. Pertanyaan selanjutnya mengenai Alex punya pacar atau tidak. Saat Alex ingin menjawab pertanyaan itu, tanyangan TV berubah menjadi para pemain bola yang sedang berlarian mengejar bola. Mel langsung merebut remote nya kembali saat Peter kegirangan karena tim jagoannya berhasil memasukan bola ke gawang lawan. Dan muncul lah wajah si pewawancara yang berkata bahwa ia sudah tahu apa jawabannya. Mel dan Peter melakukan ini (menggonta-ganti channel) berkali-kali, samapai siaran pertandingan sepak bola usai, Peter baru kembali masuk ke kamarnya. Mel senang karena sudah ada tidak ada pengganggu lagi. Di acara ini, ada kuis yang hadiahnya voucher makan malam gratis bersama dengan Alex. Mel berusaha untuk mengikuti kuisnya dengan menelpon ke acara tersebut, tetapi Mel selalu telat. Voucher itu akhirnya jatuh kepada seorang laki-laki bernama Peter. Pertamanya, Mel mengira bahwa itu adalah kakaknya, tetapi ternyata kakaknya sudah tidur. Karena sebal tidak mendapatkan voucher itu, Mel mematikan TV nya dan tidur.

Esok harinya, Silvia mengetes Mel, pertanyaan pertama Mel tidak bisa menjawab, pertanyaan kedua, Mel bisa menjawabnya dengan pasti dan yakin jawabannya betul, padahal menurut Silvia jawabannya Mel salah. Silvia langsung memarahi Mel karena Mel terlalu mengidolakan Alex hingga ia jadi lupa dengan tanggung jawabnya. Mel dan Silvia berantem, hingga akhirnya Mel memindahkan tas ranselnya untuk pindah ke belakang. Hari itu ada ulangan matematika mendadak, Mel tidak bisa mengerjakannya, tetapi Mel tidak mau mengakuinya di depan Silvia. Selama Mel bersahabat dengan Silvia, baru kali ini mereka bertengkar.

Sebentar lagi, hari spesial Mel dengan Thomas, teman dekatnya. Mel tidak tahu harus memberikan kado apa untuknya. Mel memutuskan untuk membuat kue. Sambil menunggu kuenya matang, Mel bersama kakaknya menonton film Spiderman-3. Sampai akhirnya Mel lupa kalau ia sedang membuat kue. Bau gosong pun tercium. Kakak Mel pun memberikan kejutan yaitu voucher makan berdua Alex di resto terkenal tgl 30 September. Hari itu bertepatan dengan hari special Mel dengan Thomas. Mel bingung hari memilih yang mana. Karena  bingung, Mel memtuskan harus membawa hadiah seperti apa nanti. Dengan siapa pun nanti, Mel tetap harus memberikan hadiah. Ia pun berpikir untuk membuat sushi. Akhirnya, jadilah sushi buatannya. Kini, Mel sedang mencari orang untuk mencicipin hasil buatannya itu. Mama dan papanya tidak suka sushi. Peter, belum bangun. Mba Wati, tidak suka nori. Silvia, sudah 2 minggu jutek dengannya. Tetapi, pada akhirnya Mel datang ke rumah Silvia untuk meminta maaf dan  meminta untuk mencicipi sushi buatannya. Dan menurut Silvia, sangat pedass.

Seminggu telah berlalu, dan tiba Minggu, 30 September. Mel memutuskan, Mel pergi dengan Thomas di siang hari. Dan pergi dengan Alex di malam hari. Thomas tiak tahu kalau Mel ingin makan bersama Alex di hari spesialnya ini. Dan tiba-tiba, Peter, kakak Mel, memberitahukannya. Thomas pun marah kepada Mel. Walau begitu, Mel tetap datang ke resto tempat dimana ia bertemu engan Alex. Mel pun berbincang-bincang dengan Alex. Mel tidak menyangka jika Alex ingin mengajaknya makan lagi suatu saat nanti.

Siapa kah yang akhirnya dipilih Mel untuk menjadi teman dekatnya? Thomas atau Alex?
Untuk kelanjutan kisahnya, kalian bisa membeli novelnya :)